Jenderal bintang 4 dan bintang 3 yang bertugas di Polri:
Jenderal Polisi Badrodin Haiti
Selanjutnya ada nama Badrodin Haiti dalam daftar Jenderal Bintang 4 Polri dalam satu dekade terakhir. Polisi kelahiran Jember, Jawa Timur 24 Juli 1958 itu mengemban jabatan sebagai Kapolri periode 16 Januari 201513 Juli 2016.
Badrodin Haiti awalnya ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Sutarman yang diberhentikan secara terhormat oleh Presiden Jokowi pada 16 Januari 2015. Lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) 1982 itu baru definitif sebagai Kapolri pada 17 April 2015 didasarkan Keputusan Presiden Nomor 25/Polri/2015.
Sejumlah jabatan Polri pernah diemban Badrodin Haiti. Antara lain Kapolres Probolinggo (1999), Kapoltabes Medan (2000), Kapolwiltabes Semarang (2004), Kapolda Banten (2004), Kapolda Sulteng (2006), Kapolda Sumut (2009-2010), Kadivkum Polri (2010), Kapolda Jatim (2010-2011). Kemudian Kabaharkam Polri (2013-2014), dan Wakapolri (2014-2015). Badrodin Haiti meraih pangkat Jenderal Bintang 4 Polri saat diangkat menjadi Kapolri pada 2015.
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang sedang menjabat saat ini. Sebelum menjadi seorang Kapolri, Listyo Sigit sempat menduduki beberapa posisi penting dalam kepolisian. Kariernya beranjak ketika diangkat menjadi Kapolres Pati pada tahun 2009 silam.
Sempat dimutasi untuk bertugas di Sukoharjo sebagai Kapolres pada 2010, Listyo Sigit kemudian dipindahtugaskan untuk menjadi Wakapolrestabes Semarang di tahun yang sama. Setahun berselang, dia kembali ditunjuk sebagai Kapolres, kini untuk wilayah Surakarta.
Tak lama setelah itu, dia kembali mendapat surat pemindahan tugas untuk menjadi Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri di tahun 2012, lalu Dirreskrimum Polda Sulawesi Tenggara pada 2013. Pada tahun 2014, Listyo Sigit mendapat kepercayaan untuk menjadi Ajudan Presiden Joko Widodo sebelum akhirnya menjabat sebagai Kapolda Banten di tahun 2016.
Kariernya melejit ketika telah berpangkat Irjen di tahun 2018, kala itu dirinya tengah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Hanya butuh waktu setahun bagi Listyo Sigit untuk naik pangkat menjadi Komjen, setelah ditunjuk sebagai Kabareskrim Polri di tahun 2019. Ketika menjadi Kabareskrim, dia sempat memecahkan beberapa kasus besar, salah satunya adalah penangkapan buron penyiram air keras pada Novel Baswedan.
Sampai pada puncaknya terjadi di tahun 2021, ketika Listyo Sigit Prabowo dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis.
Jakarta, Teritorial.com – Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus merupakan lulusan Akmil 1990-an. Dua di antaranya lulusan terbaik peraih penghargaan Adhi Makayasa .
Danjen Kopassus adalah singkatan dari Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus. Pemimpin tertinggi di Korps Baret Merah, bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Jabatan Danjen Kopassus diemban oleh Pati TNI berpangkat Mayor Jenderal atau Jenderal Bintang 2.
Sejak dibentuk pada 1952 (waktu itu masih bernama Kesatuan Komando Tentara Teritorium III/Siliwangi) Kopassus telah dipimpin oleh 37 orang. Beberapa di antaranya merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1990-an. Siapa saja mereka?
Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an
1. Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, SE, MTr (Han)
Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an yang pertama adalah I Nyoman Cantiasa. Lulusan terbaik peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa Akmil 1990 itu menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode 25 Januari 2019–26 Agustus 2020.
I Nyoman Cantiasa tidak langsung bertugas di Kopassus setelah lulus Akmil. Tentara kelahiran Buleleng, Bali, 26 Juni 1967 itu sempat dipercaya sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad. Namun kemudian, I Nyoman Cantiasa lama bertugas di Kopassus, dari mulai Wadansubtim Den 81 Gultor/Kopassus hingga Danjen Kopassus.
Selain di Kopassus, lulusan Sesko TNI 2014 itu juga mencicipi beberapa jabatan lain, seperti Danmentar Akmil, Danrem 163/Wirasatya, Danrem 173/Praja Vira Braja, Kasdam XVII/Cenderawasih, dan Pa Sahli Tk III Bidang Polkamnas Panglima TNI.
Setelah menjabat Danjen Kopassus, I Nyoman Cantiasa dimutasi menjadi Pangdam XVIII/Kasuari. Pada 2022, pangkatnya naik menjadi Letnan Jenderal setelah ditunjuk menjadi Pangkogabwilhan III. Setelah itu, penyandang Brevet Para Utama tersebut dimutasi menjadi Koorsahli KSAD dan sejak 9 November 2023 hingga saat ini menjabat Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Petahana (BIN).
2. Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan, SH
Selanjutnya ada nama Mohammad Hasan dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Lulusan Akmil 1993 itu menjabat Danjen Kopassus pada periode 26 Agustus 2020–9 Desember 2021.
Karier militer di Kopassus Mohammad Hasan cukup lama, dari mulai Danunit Grup 1/Para Komando, Wadan Grup 2/Sandi Yudha hingga Danjen Kopassus. Namun di antara itu, tentara kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 tersebut juga sempat mengemban jabatan di luar Kopassus. Seperti Danyonif 114/Satria Musara, Dandim 0104/Aceh Timur, Asrena Danpaspampres, Dan Grup A Paspampres, dan Danrem 061/Surya Kencana.
Setelah menjabat Danjen Kopassus, karier Mohammad Hasan terus menanjak. Penyandang Brevet Free Fall itu dipercaya sebagai Pangdam Iskandar Muda, Pangdam Jayakarta merangkap Dankogartap I/Jakarta. Sejak 24 Juli 2024, Mohammad Hasan mengemban tugas sebagai Panglima Komando Cadangan Stategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
3. Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono, SIP
Widi Prasetijono juga masuk dalam Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Abituren Akmil 1993 itu menjabat Danjen Kopassus pada periode 31 Januari 2022–8 April 2022. Tentara kelahiran Trenggalek, 4 Juni 1971 itu mengawali karier militer sebagai Pama Pussenif. Namun setelah itu, Widi Prasetijono lama bertugas di Kopassus, dari mulai Danunit Grup 2 hingga Wadanyon 11 Grup.
Penyandang Brevet Para Utama itu sempat melalang buana sebelum akhirnya menjadi Danjen Kopassus. Antara lain menjadi Danyonif 400/Raider, Dandim 0735/Surakarta, Ajudan Presiden RI, Danrindam III/Siliwangi, Danrem, 074/Warastratama, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, dan Kasdam IV/Diponegoro.
Widi sebentar menjabat Danjen Kopassus karena dimutasi menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Sejak 24 Desember 2023 hingga saat ini menjabat Komandan Kodiklat TNI-AD.
4. Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan, SE, MM
Dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an terdapa nama Iwan Setiawan. Lulusan Akmil 1992 itu menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode 8 April 2022 – 28 April 2023.
Iwan Setiawan mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif. Tak lama kemudian ia menjadi bagian Kopassus. Tentara kelahiran Bandung, 15 Februari 1968 itu berada di Korps Baret Merah hingga berpangkat Letnan Kolonel. Dari mulai menjabat Danunit Grup 2/Parakom Kasi 2/Ops Grup 1/Parako, Danyon 22/Grup 2, hingga Wadan Pusdikpassus.
Saat pangkatnya naik Kolonel hingga Brigadir Jenderal, Iwan banyak bertugas di luar Kopassus. Antara lain Danbrigif 22/Ota Manasa, Danrindam Jaya, Danrem 052/Wijayakrama, Danrem 173/Praja Bira Braja, dan Waaslat KSAD Bidang Kermamil. Iwan kemudian diangkat menjadi Danjen Kopassus pada 8 April 2022 dan sejak 28 April 2023 hingga saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura.
5. Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, SIP, MSi
Kemudian ada nama Deddy Suryadi dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Deddy merupakan lulusan Akmil 1996 yang menjabat memimpin Korps Baret Merah pada periode 28 April 2023–21 Februari 2024.
Deddy Suryadi memiliki sejarah karier panjang di Kopassus. Dia pernah menjabat Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, Dandema Kopassus, Dandim 0623/Cilegon, dan Grup 2/Sandi Yudha. Tentara kelahiran Bandung, 14 September 1973 itu kemudian menjadi Ajudan Presiden RI, Kasrem 061/Surya Kencana, Danrem 074/Warastratama.
Pada 2021, Deddy diangkat menjadi Wadanjen Kopassus. Setahun kemudian lulusan Terbaik Seskoad 2010 itu dimutasi menjadi Kasdam IV/Diponegoro sebelum akhirnya diangkat menjadi Danjen Kopassus pada April 2023. Sejak 21 Februari 2024 hingga saat ini, Deddy menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro.
6. Mayor Jenderal TNI Djon Afriandi, SIP, MSDA
Terakhir ada nama Djon Afriandi dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akmil 1995 itu menjabat Danjen Kopassus sejak 8 Maret 2024 hingga saat ini.
Banyak jabatan strategis yang pernah diemban Djon Afriandi sebelum menjabat Danjen Kopassus. Antara lain Dan Grup 1/Kopassus, Koorspri KSAD, Danrem 012/Teuku Umar, Danmentar Akmil, dan Stafsus KSAD.
TNI memiliki beberapa perwira tinggi bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) yang menduduki sejumlah jabatan strategis. Foto/SINDOnews
- Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki beberapa perwira tinggi bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) yang menduduki sejumlah jabatan strategis. Mereka merupakan perwira-perwira lulusan Akademi Militer (Akmil) Angkatan 1990-an dari satuan Infanteri
dengan segudang prestasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, para perwira tersebut merupakan lulusan terbaik peraih lencana Adhi Makayasa. Pemberian anugerah Adhi Makayasa dilaksanakan pada acara Prasetya Perwira (Praspa) dan Sumpah Perwira, yaitu upacara pelantikan para taruna TNI dan Polri.
Sosok Jenderal Bintang 4 Polri, Ayah Irfan Urane Jebolan Akpol Adhi Makayasa 2023
Selasa, 27 Juni 2023 - 12:33 WIB
Jakarta – Nama mantan Kapolri Jenderal (Purn) Idham Aziz kembali jadi perbincangan usai sang anak yakni Irfan Urane Aziz mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa 2023. Selain itu Urane juga mendapatkan medali dan piagam Ati Tanggap Emas, serta Ati Tanggon Emas.
Sontak kehebatan yang diraih Urane di usianya yang masih sangat muda, membuat publik penasaran dengan sosok sang ayah yang memiliki pangkat bintang empat saat masih aktif di tubuh Polri. Berikut profil Jenderal Pol (Purn) Idham Aziz:
Mengutip beberapa sumber Selasa, 27 Juni 2023, Idham Aziz merupakan pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara pada 30 Januari 1963. Setelah lulus SMA 1 Kendari pada tahun 1982. Perjuangan Idham untuk menjadi taruna Akpol sangat sulit.
Pertama kali mencoba mengikuti tes masuk AKABRI Kepolisian (sekarang Akademi Kepolisian atau Akpol) dia dinyatakan gagal. Sembari menunggu tes yang akan digelar tahun berikutnya, Idham kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
Pada kesempatan berikutnya, dia kembali mencoba mengikuti tes Akpol, dan lagi-lagi dia menemui jalan buntu. Baru pada tahun 1988, Idham dinyatakan lolos dan diterima jadi bagian AKABRI Kepolisian A.
Idham termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto.
Kemudian setelah berhasil melakukan investigasi mutilasi tiga gadis SMA di Poso, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso per tanggal 12 November 2005.
Oktober 2014, Idham ditunjuk sebagai Kapolda Sulawesi Tengah menggantikan Brigjen Pol. Ari Dono Sukmanto. Jabatan tersebut diembannya hingga 1 Maret 2016.
Pada tanggal 23 September 2016, Idham dilantik menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Kadiv Propam), Kemudian dia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya pada 26 Juli 2017.
Sekitar dua tahun berselang, Idham kemudian dilantik menjadi Kabareskrim Polri per tanggal 28 Januari 2019. Barulah pada bulan Oktober di tahun yang sama, namanya masuk sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri.
Pada tanggal 30 Oktober, Komisi III DPR-RI yang dipimpin oleh Herman Hery menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap Idham. Rapat pleno Komisi III memutuskan bahwa mereka menyetujui pencalonan Idham secara aklamasi. Keputusan ini disahkan oleh Puan Maharani selaku Ketua DPR-RI dalam sidang paripurna yang digelar sehari setelahnya
Presiden Jokowi resmi melantik Idham sebagai Kapolri pada tanggal 1 November 2019. Kini, tugas Idham Azis di kepolisian Indonesia telah berakhir. Setelah pensiun, Idham tidak mempunyai rencana khusus apapun. Dia hanya ingin berkumpul bersama keluarga sambil melakukan hobinya, yaitu bermain bulu tangkis dan memelihara ikan arwana.
Kemudian setelah berhasil melakukan investigasi mutilasi tiga gadis SMA di Poso, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso per tanggal 12 November 2005.
Terdapat sejumlah Jenderal Polisi bintang 4 yang berasal dari Jawa Tengah. Foto DOK ist
bintang 4 yang berasal dari
. Salah satunya bahkan berstatus sebagai peraih
Jenderal Polisi merupakan pangkat bintang 4 di Kepolisian Republik Indonesia. Adapun pangkat tersebut setara dengan Jenderal pada ranah militer.
Dalam sejarahnya, telah banyak bermunculan perwira Polri yang berhasil menembus pangkat bintang 4. Dari sekian banyak, beberapa di antaranya diketahui berasal dari daerah Jawa Tengah.
Berikut enam Jenderal Polisi bintang 4 asal Jawa Tengah,
Jenderal Polisi (Purn) Sutarman merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia. Dalam riwayatnya, dia pernah menduduki jabatan Kapolri periode 2013 hingga 2015.
Jenderal Polisi (Purn) Sutarman lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 5 Oktober 1957. Pasca lulus dari Akpol tahun 1981, kariernya terbilang cukup moncer dari waktu ke waktu.
Tercatat, sejumlah jabatan penting pernah disandangnya. Sebut saja seperti Kapolda Kepri (2005-2008), Kaselapa Lemdiklat Polri (2008-2010), Kapolda Jawa Barat (2010), Kapolda Metro Jaya (2010-2011), Kabareskrim Polri (2011-2013), hingga Kapolri (2013-2015).
Mengutip Antara, Sutarman ditunjuk sebagai Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67 Polri 2013 yang ditandatangani 24 Oktober 2013. Dia dilantik langsung oleh Presiden SBY pada 25 Oktober 2013.
Daftar Perwira Tinggi (Pati) yang berpangkat Jenderal Bintang 4 Polri dalam satu dekade terakhir dapat diketahui dalam artikel berikut ini. Dua di antaranya merupakan peraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Kepolisian.
Jenderal bintang 4 Polri merupakan pangkat tertinggi dalam jenjang kepangkatan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pangkat ini secara resmi disebut Jenderal Polisi yang ditandai dengan simbol bintang di pundak seragamnya. Pemilik pangkat ini biasanya menjabat sebagai Kapolri.
Dalam satu dekade terakhir, setidaknya terdapat 5 Pati yang memiliki pangkat Jenderal Bintang 4 Polri. Mereka adalah Kapolri yang menjabat di ujung masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Siapa saja mereka?
Jenderal Polisi Idham Azis
Jenderal Bintang 4 Polri dalam satu dekade terakhir selanjutnya adalah Jenderal Polisi Idham Azis. Polisi kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 itu menjabat sebagai Kapolri periode 1 November 2019-27 Januari 2021.
Idham Azis dilantik menjadi Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97/Polri/2019 pengangkatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Atas pelantikan tersebut, Idham meraih juga naik pangkat menjadi Jenderal Bintang 4 Polri.
Lulusan Akabri 1988A itu memiliki karier cemerlang di Kepolisian. Ia pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat, Wakil Kepala Densus 88 Anti Teror Polri, Kadiv Propam Polri, Kapolda Metro, Kepala Bareskrim Polri, dan Kapolri.
Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
Letnan Jenderal (Letjen) TNI I Nyoman Cantiasa saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Jabatan tersebut resmi disandang Nyoman Cantiasa sejak 27 April 2023. “Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/426/IV/2023 tanggal 27 April 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan Di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia,” bunyi keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (16/5/2023).
I Nyoman Cantiasa merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1990 dari kecabangan Infanteri Kopassus. Prestasinya tersebut membuat I Nyoman Cantiasa menyabet dua penghargaan sekaligus yakni Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Adhi Makayasa adalah penghargaan kepada lulusan terbaik TNI-Polri. Untuk TNI terbagi dalam tiga matra yakni, matra darat dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, matra laut dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, dan matra udara dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta. Sedangkan Tri Sakti Wiratama merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.
Dilansir dari laman resmi Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pria kelahiran Bubunan, Seririt, Buleleng, Bali 26 Juni 1967 ini mengawali kariernya di Batalyon Libur (Para Raider) 328/Dirgahayu Kostrad. Karier ayah dua anak ini selanjutnya banyak dijalani di Korps Baret Merah Kopassus, pasukan elite TNI AD.
Di antaranya menjadi Wadansubtim Den 81 Gultor/Kopassus, Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus, Dansubtim 2 Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha/Kopassus.
Saat perwira menengah, I Nyoman Cantiasa menduduki sejumlah jabatan strategis di Kopassus yakni, Danseko Pusdikpassus, Dansepara Pusdikpassus, Danyon 811/Sat-81/Kopassus, Dandenma Kopassus, kemudian Waasintel Danjen Kopassus dan Wadansat-81/Kopassus. Termasuk Dansat 81/Kopassus, Danpusdikpassus, Ahli Bidang Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus hingga Danmentar Akmil.
Presiden Jokowi melantik Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta pada 13 Juli 2016. Atas pelantikan tersebut, Tito naik pangkat menjadi Jenderal Polisi atau Jenderal Bintang 4 Polri. FOTO/DOK.SETPRES
- Daftar Perwira Tinggi (Pati) yang berpangkat
Polri dalam satu dekade terakhir dapat diketahui dalam artikel berikut ini. Dua di antaranya merupakan peraih penghargaan
sebagai lulusan terbaik Akabri Kepolisian.
Jenderal bintang 4 Polri merupakan pangkat tertinggi dalam jenjang kepangkatan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pangkat ini secara resmi disebut Jenderal Polisi yang ditandai dengan simbol bintang di pundak seragamnya. Pemilik pangkat ini biasanya menjabat sebagai Kapolri.
Dalam satu dekade terakhir, setidaknya terdapat 5 Pati yang memiliki pangkat Jenderal Bintang 4 Polri. Mereka adalah Kapolri yang menjabat di ujung masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Siapa saja mereka?
Daftar Jenderal Bintang 4 Polri dalam Satu Dekade Terakhir:
Jenderal Polisi Idham Azis
Jenderal Bintang 4 Polri dalam satu dekade terakhir selanjutnya adalah Jenderal Polisi Idham Azis. Polisi kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 itu menjabat sebagai Kapolri periode 1 November 2019-27 Januari 2021.
Idham Azis dilantik menjadi Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97/Polri/2019 pengangkatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Atas pelantikan tersebut, Idham meraih juga naik pangkat menjadi Jenderal Bintang 4 Polri.
Lulusan Akabri 1988A itu memiliki karier cemerlang di Kepolisian. Ia pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat, Wakil Kepala Densus 88 Anti Teror Polri, Kadiv Propam Polri, Kapolda Metro, Kepala Bareskrim Polri, dan Kapolri.