Bosan Aku Dengan Penat Dan Hanya Saja Kau Pekat

Kau Tinggalkan Aku Lyrics

15 Lagu Terbaik  by Yuni Shara

Song  ·  5:52  ·  Indonesian

Dj Tak Bosan Bosan Aku Memandangmu X Pak Cepak Ceger - Remix

Kami Unjukkan, Kami Sembahkan

Hanya debulah aku di alas kakiMu TuhanHauskan titik embun sabda penuh ampunTak layak aku tengadah menatap wajahMuNamun tetap kupercaya maha rahim EngkauAmpun seribu ampun hapuskan dosa-dosakuSegunung sesal ini kuhunjuk padaMu

Sebuah lagu yang lembut nan syahdu yang selalu dinyanyikan oleh keluarga dan umat Katolik saat ibadat sore atau ibadat penutup setiap hari di masa pra paskah.Lagu yang menggugah untuk merenung dan introspeksi diri dalam kontemplasi keheningan batin.Keheningan batin untuk menemukan jati diri sebenarnya siapa diri ini.

Manusia hanyalah setitik debu di jagat raya dalam kemahakuasaan Allah yang tak terbatas. Tak ada yang perlu dibanggakan atas diri manusia selain merasa kecil seperti debu. Dari debu manusia kembali menjadi debu.  Terlalu membanggakan diri bahkan jatuh dalam kesombongan hanya membuat manusia terpuruk dalam kenistaan.

Koyaklah hatimu dan bukan bajumu. Demikian sabda Sang Ilahi mengajak kita untuk bertobat dan kembali ke jalan yang dikehendaki Sang Ilahi dengan kerendahan hati.Bertobat bukan sekedar menyesali perbuatan masa lalu yang jauh dari tuntunan Allah tetapi juga menjauhi perbuatan ingkar.Bukan pula berarti menunjukkan kesalehan kita dihadapan orang. Seperti orang-orang munafik yang berdoa di pinggir-pinggir atau di persimpangan jalan. Tak perlu menunjukkan kelesuan wajah saat berpuasa.

Hari ini Rabu Abu, kita umat Katolik memasuki masa Pra Paskah. Selama empat puluh hari diajak bertobat dengan pantang dan puasa.Pantang dengan mengurangi atau tidak melakukan segala sesuatu yang hanya menyenangkan diri. Berpuasa dengan makan kenyang cukup sekali dalam sehari. Serta membangun sikap penuh perhatian pada sesama dalam aksi puasa pembangunan atau APP.

Hanya debulah aku di alas kakiMu Tuhan.Tak ada yang perlu dibanggakan atas semua yang dilakukan selama masa pantang dan puasa. Seperti sabda Allah lewat Matius 6: 3 "Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang dilakukan tangan kananmu."Biarlah Tuhan sendiri yang mengetahuinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Filsafat Selengkapnya

Dj Tak Bosan Bosan Aku Memandangmu X Pak Cepak Ceger - Remix

[caption caption="https://www.tumblr.com/search/aadcgagalmoveon"][/caption]

Sebuah puisi apik yang dibacakan Dian Sastro di film AADC (Ada Apa Dengan Cinta). Entah menggapa seperti ada daya tarik dgn puisi ini, setelah seorang teman tanpa sengaja memutar cuplikan adegan ini pada sore hari di akhir jam kerja.

Selain bernostalgia, menurut saya dulu, puisi ini tampak romantis sekali tetapi sekarang setelah saya amati sekali lagi makna yang tersirat didalamnya jauh dari kata romantis, melainkan menggambarkan seseorang yang mengalami sebuah kehampaan hidup.

Coba perhatikan setiap bait katanya, justru lebih mengambarkan kebingungan, kesediahan, kesepian dan serta pengharapan untuk mengentaskan kepenatan. Itu menurut saya, maaf jika salah karena saya bukan seorang ahli syair.

Seseorang yang dilanda kegelisahan yang tidak berujung karena rutinitas yang ada, serta tidak tahu kemana akan menuju dan merasa kesepian walaupun dalam lingkungan yg bising dan ramai adalah tanda ketidak bermaknaan diri telah menghampiri.

Kebermaknaan hidup bagi saya seperti membahas soal cinta, karena tidak akan lekang oleh waktu dan dari masa ke masa tidak akan bosan untuk membahasnya karena dia adalah inti pencarian kehidupan manusia yang sejati.

Kuncinya ada dua untuk bermakna, yaitu; mencari jati diri dan mengorentasikan hidup kita kemana.

Mencari jati diri lebih menemukan potensi serta bidang yang kita sukai, sehingga kita tenggelam dalam lautan imaji serta kepuasan pribadi. Sedangkan tujuan hidup adalah kemana potensi kita akan bermuara yang tentunya berguna untuk keluarga, lingkungan, masyarakat, nusa dan bangsa.

Tampak mudah mengucapkannya tetapi tidak semudah itu menemukan jati diri serta kebermaknaan hidup. Banyak hal yang harus direnungkan, digali, dibandingkan, sehingga membuat kita semakin gelisah untuk memilih mana yang terbaik untuk kita cintai.

Di sudut ruang kerja di temani langit yang mendung, saya muali bertanya kepada diri sendiri, sudahkah saya menemukan jati diri serta kebermaknaan hidup ini ?Suara sayup dari sepenggal puisi tentang seseorang yang dilantunkan Dian Sastro, menemani pertanyaan diri yang masih samar ujungnya..

Lihat Fiksiana Selengkapnya

Is your network connection unstable or browser outdated?

Is your network connection unstable or browser outdated?