Diabetes Adalah Kemenkes

Ragam Diabetes Mellitus: Diabetes Kehamilan (GDM)

Diabetes melitus gestasional (GDM) adalah diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan. Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Risiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular.

Dokter Dara Deanita selaku dokter umum Primaya Hospital Bekasi juga menjelaskan faktor risiko terkena diabetes antara lain:

Ragam Diabetes Mellitus berdasarkan ketergantungan terhadap insulin

Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal. Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen. Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin yang tinggi, peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati. Diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat munculnya dengan mengembangkan Pola Hidup Sehat:

Gejala diabetes mellitus

Dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu:

Untuk itu Dokter Dara Deanita menghimbau kepada para penderita diabetes untuk melakukan pengelolaan diabetes miletus:

Primaya Hospital Bekasi sangat peduli terhadap kasus Diabetes Mellitus, para dokter spesialis penyakit dalam dan dokter umum Primaya Hospital terus mengampanyekan untuk para penderita Diabetes Mellitus agar selalu menjaga pola hidup sehat dan rutin kontrol kesehatan di Primaya Hospital.

Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care Primaya Hospital Bekasi Barat di 021 886 8888. Semoga bermanfaat.

Ilustrasi gambar oleh wei tang

GDM atau diabetes gestasional merupakan kondisi yang memerlukan perhatian serius dalam perawatan kehamilan. Meskipun dapat menimbulkan kekhawatiran, dengan penanganan yang tepat, mayoritas wanita dengan GDM dapat menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat pula. Kunci utama dalam mengelola GDM adalah deteksi dini, pemantauan rutin, pola makan seimbang, aktivitas fisik yang sesuai, dan dukungan dari tim medis serta keluarga.

Penting untuk diingat bahwa GDM bukan hanya masalah selama kehamilan, tetapi juga memiliki implikasi jangka panjang. Wanita dengan riwayat GDM perlu melanjutkan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin pasca melahirkan untuk mencegah atau menunda onset diabetes tipe 2. Dengan pendekatan yang komprehensif dan proaktif, dampak GDM dapat diminimalkan, memberikan hasil yang optimal bagi kesehatan ibu dan anak.

Seiring dengan perkembangan penelitian dan teknologi di bidang GDM, kita dapat berharap untuk peningkatan dalam metode diagnosis, pemantauan, dan penanganan yang lebih efektif di masa depan. Namun, peran aktif wanita hamil dalam mengelola kesehatannya sendiri tetap menjadi faktor kunci dalam keberhasilan penanganan GDM.

Akhirnya, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang GDM perlu terus ditingkatkan. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi wanita hamil dengan GDM, memastikan mereka mendapatkan perawatan terbaik dan dukungan yang diperlukan sepanjang perjalanan kehamilan mereka.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) akan mengambil alih pengelolaan Akademi Keperawatan (Akper) Pemerintah Kabupaten Lahat.

Selain itu, nama Akper sendiri akan diubah menjadi Poltekes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat.

Hal tersebut dikatakan Direktur Akper Pemkab Lahat, Eka Haryanti SPd MKes.

Baca: Akhirnya Via Vallen Blak-blakan, Ungkap Fakta Suami dan Anak, Ini Sindirannya Untuk Artis Sensasi

Baca: Niat Puasa Senin-Kamis, Keutamaan serta Manfaatnya Bagi Wanita Sungguh Dahsyat Ini Buktinya

Eka Haryanti mengatakan, dari 70 sekolah kesehatan seluruh Indonesia yang dikelola pemerintah daerah, 17 di antaranya akan dikelola Kemenkes RI dan salah satunya Akper Pemkab Lahat.

"Anggaran 2019 sudah dianggarkan. Sudah dipastikan tahun 2019 akan dikelola Kemenkes. Tinggal menunggu SK Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,” ungkap Eka Haryanti kepada Sripoku.com, Rabu (29/8/2018).

Baca: BREAKING NEWS: Cekcok Mulut Berujung Maut. Pria di Muaraenim Ini Bacok Istri dan Putrinya

Lebih lanjut Eka Haryanti menuturkan, nama Akper Pemkab Lahat, sendiri akan berubah nama menjadi Poltekes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat.

Jika sudah diambil alih Kemenkes, seluruh sarana prasarana, pendanaan akan ditanggung Kemenkes RI.

“Termasuk juga para pegawai yang PNS akan diambil Kemenkes,” ujarnya.

Baca: Jokowi Itu. . . . Keren & Gaul #2019 Tetap Jokowi

Ditambahkan Eka, Akper yang berdiri tahun 1992 dengan nama Sekolah Kesehatan Perawat selevel dengan SMA dan dikonversi pada 2002 ini, apabila diambil alih oleh Kemenkes.

Akan mengalami banyak kemejuan, baik dari sarana prasarana maupun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Seperti kurangnya gedung atau laboraturium bisa ajukan pengajuan, untuk para tenaga pengajar ada dana beasiswa untuk melanjutkan pendidikan," ujarnya.

Pimpinan dan Pejabat Poltekkes Kemenkes Kupang

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

%PDF-1.7 %���� 323 0 obj << /Type /ExtGState /BM /Normal /ca 1 >> endobj 325 0 obj << /Type /XObject /Subtype /Image /Width 890 /Height 1280 /ColorSpace /DeviceRGB /BitsPerComponent 8 /Interpolate true /Filter [/FlateDecode /DCTDecode] /DecodeParms [null << /Quality 60 >>] /Length 85106 >> stream x���T]͗&�xp����5xp���.�������w�`!�w�x�������7����5�k�Z{�.�����y����^_�1 � ��7��(hXd8X��X4D$oɘ�XY���yeٹ$�32 k�H|�WVQf�6�V4�QRV��"P���XX�88� �L� �/] , �AQ �P ��^� �`��>�>��A0�p���Z�����a@��00����~�`�b����a)�S8b���"P��v�(O��ٍ��p���PQ����spr����� .!)%-��������mlbjfnai���������%8$4,<".>!1)9%5-/�����������������GOo_������������ϥ��[�;�{�g��W�7�w�����������/h�_~AA��U ��SD ����- [46����]���i ����/������X�ȳq�~-� ���a B������?�`$[E0�Oc��V��?��;a8��|��)q���?�Ȥ�86m^�_��#hsD�_=�/j�J��H�y��E- '/�����E [I��^ ���ޥ!u�U����,/lKh�Jv���+��Y�F&�k��#c��b� ���Xk4�[�|z��q�P�9lm����ȿ��4�D�b��6�����:ל�Ag��d-m�H�f��0�@����xX�,��8���K�\k��y�Z��f(�9Z����R@��J�}L��ah�k8�T��N�2�W�gN���R�AڼB�s�oӡ��8تu"��P{r���8�m�o�ڟ��w�M����Z���d�����W�Y���3M-q��]�����}*��#�-!w`՗# V��H5Y�^�l�Y�)ϋ�� w�іaœ\�?� ��S�j����b<ޕ~XM<@�ϻKÑ8V��#a)����}&�'�*N��I�<���~����)��}u�nE�B��i$шMjV�4l���W��+��I�Zj��/�{" z64�G��q�.\Ti<���O� ߬IM�gz Z�����D��mR��yP��q&~�l[�a� ��Bu٥���z+P��(3�i�t��o�jA��V�`9���y�B�A�^r. �V��kO���s���dhH�N6�}����.ag�4s�-j,��MT�,ZZ����G�!��B�T���݂���|���b}/Uܴ�¬��>k��

Dokter Dara Deanita yang merupakan dokter umum dari Primaya Hospital Bekasi menjelaskan mengenai ragam diabetes mellitus dengan mengkalsifikasikannya menjadi: